Trans Studio Bandung - Wahana rekreasi di Bandung Super Mal (BSM) adalah wahana mainan indoor terbesar di dunia. Trans Studio Resort Bandung adalah kawasan wisata terpadu di Bandung, Indonesia, tepatnya di area Bandung Supermal. Trans Studio dibangun seluas 4,2 hektare dengan investasi mencapai Rp 2 triliun.Trans Studio Bandung dibangun di area seluas 4,2 hektar sehingga membuat Trans Studio Bandung sebagai Kawasan terpadu Resort terluas dan terlengkap di Bandung. Wahana yang terdapat menawarkan petualangan dan sensasi baru yang tidak kalah menantang seperti pendahulunya yaitu Trans Studio Makasar yang dibuka tahun 2008 Silam.
Taman Ade Irma Suryani Nasution (Taman Lalu Lintas) Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution adalah tempat yang tepat bagi anak untuk belajar tentang lalulintas. Di taman yang sejuk dan nyaman ini, anak-anak akan menikmati berkendara dengan sepeda atau kendaraan mini di jalur buatan yang dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Dan langsung mempraktekkan pelajaran kelalulintasan dalam suasana permainan yang menyenangkan. Lingkungan taman yang luas, hijau dan dilengkapi dengan kursi-kursi taman sangat cocok sebagai pilihan rekreasi Anda sekeluarga.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah museum senjata yang berada di Bandung, Jawa Barat. Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya. Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Museum Konferensi Asia Afrika Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Konferensi Islam Asia Afrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan Asia Afrika yang terkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum ini menampilkan koleksi foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika 1955, Benda-Benda KAA, Foto KAA sebelum dan sesudah peringatan KAA, Dasa Sila Bandung, Ulas Pers, Patung tokoh-tokoh KAA, Ruang pameran tetap, Ruang aula, Audio visual dan Perpustakaan
Alun-alun dan Masjid Agung Bandung Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang dulu dikenal dengan Masjid Agung Bandung, selesai dibangun kembali pada 13 Januari 2006. Pembangunan itu termasuk dengan penataan ulang Alun-alun Bandung, pembangunan dua lantai basement dan taman kota sekaligus halaman masjid yang dapat dipergunakan untuk kegiatan seni budaya serta salat Idul Fitri dan Idul Adha. Secara resmi pembangunan fisik masjid, membutuhkan waktu : 829 hari atau 2 tahun 99 hari, sejak peletakan batu pertama 25 Februari 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu: H.R. Nuriana.
Monumen Bandung Lautan Api Merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. Monumen ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Monumen ini menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung. Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Maret mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.
Museum Geologi Bandung Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. semuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Gedung Sate Bandung Bangunan gedung ini dirancang arsitek Ir J. Berger dari Landsgeboundienst, dinas pembangunan gedung-gedung pemerintah Negeri Belanda. Dibutuhkan tenaga hingga 2.000 orang pekerja. Di antara ribuan pekerja itu, terdapat lebih kurang 150 Cina Konghu atau Kanton, tukang kayu dan pemahat batu yang trampil di negerinya. Arsitek Belanda, Dr. Hendrik Petrus Berlage, menyebut bahwa Gedung Sate beserta rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung merupakan sebuah karya besar. Sementara Coor Passchier dan Jan Wittenberg, dua arsitek Belanda yang menginventarisir bangunan kolonial di Bandung, menyebut Gedung Sate sebagai sebagai bangunan monumental yang anggun mempesona, serta memiliki gaya arsitektur yang unik, dan gigantik. Gedung Sate sendiri sebenarnya hanya bagian kecil atau sekira 5% dari “Kompleks Pusat Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil” Hindia Belanda yang menempati lahan Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi. Oleh penduduk tempo dulu “Gedong Sate” dinamai “Gedong Bebe” yang kemudian lebih populer dengan “Gedung Sate” karena di puncak menara gedung tersebut terdapat “tusuk sate” dengan 6 buah ornamen berbentuk jambu air.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Monumen ini terletak di sebelah utara Gedung Sate Bandung. Jika kita berada di plaza monumen tersebut, secara garis lurus, kita dapat melihat dengan jelas bangunan Gedung Sate. Antara monumen dan Gedung sate, terdapat Taman Kota, Jl. Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jl. Diponegoro. Monumen ini dekat juga dengan Kampus Universitas Padjajaran di Jalan Dipati Ukur Bandung. Di sebelah barat dari monumen ini berdiri tegak Gedung Telkom Indonesia, dan di sebelah timur berdiri Gedung Pertamina Indonesia. Banyak aktivitas yang sering dilakukan di monumen ini. Selain sebagai titik massa untuk berkumpul sebelum dan sesudah aksi dalam berbagai isu tuntutan, di monumen ini sering pula diadakan acara-acara hiburan. Seperti pasar malam, acara dangdut, dan acara-acara lain yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.
Kebun Binatang Bandung Kebun Binatang Bandung ini Terletak di Jl. Tamansari. pada awalnya dikenal dengan nama Derenten (dalam bahasa sunda, dierentuin) yang artinya kebun binatang. Kebun Binatang Bandung didirikan pada tahun 1930 oleh Bandung Zoological Park (BZP), yang dipelopori oleh Direktur Bank Dennis, Hoogland. Pengesahan pendirian Kebun Binatang ini diwenangi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan pengesahannya dituangkan pada keputusan 12 April 1933 No.32. Pada saat Jepang menguasai daerah ini, tempat wisata ini kurang terkelola, hingga pada tahun 1948, dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tempat wisata ini.
Taman Ganesha Bandung Adalah sebuah taman kota yang terletak di Jalan Ganesha – Bandung, persis di depan Kampus Institut Teknologi Bandung. Dari segi ukuran, taman ini tidak begitu luas namun sangat asri karena berbagai tumbuhan yang ada di taman dan sekitarnya. Taman dilengkapi dengan banyak tempat duduk yang dapat digunakan untuk refreshing khususnya di siang hari. Karena lokasinya tidak jauh dari Kebun Binatang Bandung, taman ini sering digunakan oleh para pengunjung kebun binatang untuk beristirahat bersama keluarga sambil menikmati makan siang. Di sekitar taman tumbuh pepohonan yang tinggi yang dihuni oleh beraneka ragam burung. Memang, kawasan Jalan Ganesha diperuntukkan bagi konservasi beraneka ragam burung sehingga tidak satu pun burung yang ada diperbolehkan untuk diburu.
Museum Pos Indonesia Bandung Keberadaan Museum Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate, tidak terlepas dari perjalanan sejarah Perusahaan Pos di Indonesia. Museum ini hadir sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933 dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon) dan menempati bagian sayap kanan bawah gedung kantor PTT . Bangunan museum ini dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dengan luas bangunan 706 m2 dan dirancang oleh arsitek Ir. J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan gaya arsitektur Italia masa Renaissance sebagai sebuah tempat yang mengoleksi perangko-perangko dari berbagai negara.